Wednesday, April 14, 2010

FESTIVAL BUNGA PAGARALAM


Festival Bunga Nusantara Habiskan Miliaran Rupiah
Jumat, 19 Maret 2010 10:12 WIB

PAGARALAM--MI: Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam, Sumatra Selatan (Sumsel), menganggarkan dana melalui APBD tahun 2010 mencapai Rp5,7 miliar untuk pelaksanaan Festival Bunga Nusantara di daerah itu.

"Pelaksaan festival bunga ini direncanakan bulan Juni 2010, dengan melakukan berbagai persiapan hingga memasuki acara puncak, seperti menanam bunga yang melibatkan seluruh masyarakat dan unit kerja. Untuk itu, Pemkot Pagaralam sudah menyiapkan usulan dana Rp5,7 miliar bagi kegiatan tersebut," kata Wakil Ketua DPRD Kota Pagaralam Rasmizal, di Pagaralam, Jumat (19/3).

Ia menyatakan, berdasarkan pengesahan oleh DPRD setempat, dana yang disiapkan untuk festival bunga terakbar di Sumsel ini, antara lain berada pada beberapa satuan kerja (Satker), yaitu Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Rp2,2 miliar, dan Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Rp3,5 miliar.

"Namun kami selaku lembaga kontrol, akan benar-benar mengawal penggunaan anggaran tersebut, agar realisasinya sesuai dengan yang diharapkan," katanya.

Ditegaskan, dengan jumlah dana yang sudah dianggarkan sebesar itu, diharapkan pula peran semua pihak untuk melakukan pengawasan.

"DPRD Pagaralam mengesahkan dana sebesar itu, karena ada penegasan harus dilakukan Pemkot Pagaralam dalam melaksanakan kegiatan Festival Bunga Nusantara tersebut, agar benar-benar menyentuh kepentingan masyarakat kecil," katanya.

Ia berharap, festival itu tidak hanya menghabiskan uang, tapi dampak yang akan ditimbulkan terhadap masyarakat juga harus seimbang. Artinya dengan kegiatan ini, kata dia, tentunya ekonomi kerakyatan akan dapat diwujudkan.

"Jangan seperti tahun 2009, petani justru merugi akibat puluhan hektare bunga yang ditanam tidak dibeli pemerintah karena acara sudah selesai, tapi bunga belum berkembang," katanya.

Wakil Wali Kota Pagaralam Ida Fitriati mengatakan, peluang pasar yang ada di Sumsel selama ini masih dipenuhi dengan produk tanaman hias dari Bandung, Jawa Barat dan Banten.

Ia berharap, ke depan akan menjadi peluang bagi masyarakat Pagaralam dalam memasarakan tanaman bunga yang dihasilkan daerah itu.

Ida juga mengimbau agar warga Pagaralam dapat menjadikan komoditas tanaman hias ini sebagai salah satu alternatif sumber perekonomian, sehingga mempunyai nilai jual yang tinggi dengan cara tetap memelihara dengan baik untuk menjamin produksi terus meningkat.

"Nantinya, penanaman bunga jenis 'mery gold' akan melibatkan warga di 35 kelurahan, dengan hasil yang akan dibeli perkuntum," katanya.

Pada pelaksanaan festival itu, selain melibatkan tenaga ahli dalam merangkai bunga, juga mempersiapkan tenaga yang profesional dan terlatih untuk merangkai bunga pada kendaraan yang akan digunakan, demikian Ida Fitriati. (Ant/OL-7)

'sumber Media Indonesia'