Tuesday, April 13, 2010

DITEMUKAN DUA ARCA TANPA KEPALA, di Pagaralam.


Ditemukan 2 Arca Tanpa Kepala

Kamis, 08 April 2010 11:18

Satu per satu kekayaan Kota Pagaralam berupa batu megalit berusia ribuan tahun ditemukan. Setelah Pundek Berundak, kali ini warga menemukan dua arca tanpa kepala. Yang pertama menemukan, Cekhan (68) dan Marlan (46), warga Dusun Cawang Lama, Muara Siban, Kecamatan Dempo Utara.
Dua arca tanpa kepala itu, mereka temukan di areal kebun kopi milik Panhar (46) dan Yunhar (46), warga Desa Cawang Lama. Beberapa tahun lalu, kedua arca itu pernah ditemukan warga. Namun, lambat laun menghilang. Kamis lalu (1/4), warga kembali menemukan kedua arca dengan wujud patung manusia tanpa kepala tersebut.
Salah satu arca dalam posisi sedang memangku anak. Satu arca lainnya tertimbun setengah badan. Arca itu beratnya sekitar 500 kg, tinggi 1 meter dengan diameter 2,4 meter.
Cekhan mengatakan, arca ini sudah ditemukan warga tahun 1980 lalu. Saat itu, dirinya membuka lahan untuk kebun kopi dan tidak sengaja menemukan kedua arca. "Dulunya lahan kebun kopi ini milik saya. Namun sekitar enam tahun lalu, kebun itu saya jual kepada Panhar. Sejak pertama ditemukan memang sudah tidak ada kepala lagi," jelasnya. Karena waktu itu ia tidak terlalu mengerti tentang peninggalan sejarah, penemuan kedua arca tidak terlalu dibesar-besarkan.
"Nah, sewaktu pemilik kebun (Panhar) sedang berkebun menggarap lahannya, di situlah arca ini ditemukan kembali," bebernya. Keterangan yang sama diungkapkan Marlan. "Beberapa hari lalu, tidak sengaja arca ini ditemukan kembali oleh pemilik lahan (Yunhar), masih keluarga kami. Bentuk arca masih sama seperti dulu, tidak ada perubahan sama sekali. Kepalanya tidak ada dan menyatu dengan sebuah batu megalit," katanya.
Camat Dempo Utara Drs M Isa Albasyarah melalui Lurah Muara Siban Herdensi SE membenarkan adanya penemuan dua arca berwujud manusia tanpa kepala di Dusun Cawang Lama itu. Jarak arca pada kebun pertama dengan arca pada kebun kedua sekitar 50 m, di areal perkebunan kopi seluas satu hektare. "Kita berharap dari penemuan ini adanya tindak lanjut dari pihak terkait, baik itu pemerintah setempat maupun dari pihak balai arkeologi. Karena kedua arca tersebut merupakan peninggalan prasejarah yang patut dilestarikan dan bisa dijaga keberadaanya," tukas Isa. (44

'Sumber Sumatera Axpres'